macam macam ekstensi file gambar pada disainer, ekstensi file audio dan vidio

 Bagi seorang desainer atau yang ingin menapaki karier di bidang tersebut, penting untuk mengetahui macam-macam ekstensi file gambar yang sering kali digunakan.

Bisa jadi saat ini kamu sering mendengarnya, seperti JPEG, PNG, dan lain-lain, tetapi tidak tahu penggunaan yang tepat untuk ekstensi gambar tersebut.

Nah, dalam artikel ini Glints akan menjelaskan macam-macam ekstensi tersebut agar kamu semakin memahami dunia desain.

Macam-Macam Ekstensi File Gambar

1. JPEG (joint photographic expert groups)

ekstensi gambar

© Monitorteknologi.com

Dilansir dari University of Michigan Library, JPEG merupakan singkatan dari joint photographic expert groups.

Pada umumnya, ekstensi file gambar yang satu ini sangat populer untuk kamera digital dan juga gambar-gambar yang ada di internet.

Setiap kali kamu mencari gambar di Google dan men-download-nya, hampir kebanyakan memiliki format JPEG.

Menurut Hubspot, kamu dapat menggunakan gambar JPEG sebagai konten di web, dokumen di Microsoft Office, ataupun proyek lainnya yang memerlukan resolusi tinggi.

Selain itu, format ini juga biasanya digunakan untuk kamera digital.

JPEG juga biasanya dikenal sebagai JPG. Tidak ada perbedaan antara kedua istilah tersebut.

 

10 Tipe Ekstensi Gambar yang Sering Digunakan dalam Dunia Desain

Diperbarui 05 Jul 2022 - Dibaca 9 mnt

Bagi seorang desainer atau yang ingin menapaki karier di bidang tersebut, penting untuk mengetahui macam-macam ekstensi file gambar yang sering kali digunakan.

Bisa jadi saat ini kamu sering mendengarnya, seperti JPEG, PNG, dan lain-lain, tetapi tidak tahu penggunaan yang tepat untuk ekstensi gambar tersebut.

Nah, dalam artikel ini Glints akan menjelaskan macam-macam ekstensi tersebut agar kamu semakin memahami dunia desain.

Macam-Macam Ekstensi File Gambar

1. JPEG (joint photographic expert groups)

ekstensi gambar

© Monitorteknologi.com

Dilansir dari University of Michigan Library, JPEG merupakan singkatan dari joint photographic expert groups.

Pada umumnya, ekstensi file gambar yang satu ini sangat populer untuk kamera digital dan juga gambar-gambar yang ada di internet.

Setiap kali kamu mencari gambar di Google dan men-download-nya, hampir kebanyakan memiliki format JPEG.

Menurut Hubspot, kamu dapat menggunakan gambar JPEG sebagai konten di web, dokumen di Microsoft Office, ataupun proyek lainnya yang memerlukan resolusi tinggi.

Selain itu, format ini juga biasanya digunakan untuk kamera digital.

JPEG juga biasanya dikenal sebagai JPG. Tidak ada perbedaan antara kedua istilah tersebut. 

Masih dilansir dari Hubspot, JPG pada dasarnya adalah singkatan dari JPEG untuk mengurangi batas tiga karakter di versi awal Windows.

Secara garis besar, JPEG dikenal dengan kompresi lossy-nya. Semakin kualitas gambar menurun,  semakin menurun juga ukuran file-nya.

2. PNG (portable network graphics)

Dilansir dari File Stack, PNG berbeda dengan JPEG. Gambar dengan format ini akan mempertahankan kualitasnya meskipun sudah diedit beberapa kali.

Awalnya, format ini dirancang untuk menggantikan format gif.

Selain itu, ekstensi file gambar ini juga dapat berisi lebih dari 16 juta warna. Artinya, gambar dengan format ini memiliki kualitas yang tinggi.

3. GIF (graphics interchange format)

GIF sering kali ditemukan di internet atau bahkan di aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan media sosial seperti Twitter dan Instagram.

Biasanya, orang-orang menggunakan GIF untuk sekadar bertegur sapa dengan teman-temannya atau menyajikan konten yang unik di website.

Secara garis besar, GIF memang menyajikan format yang berbentuk animasi dalam gambar yang dapat bergerak-gerak.

Ekstensi gambar ini dibentuk hingga 256 warna dalam ruang warna RGB

Dikarenakan jumlah warnanya yang terbatas, jangan heran kalau ukuran file-nya berkurang drastis.

4. PSD (Photoshop Document)

Mungkin, bagi kamu yang tidak menekuni dunia desain, PSD menjadi salah satu istilah yang terdengar asing.

Dilansir dari Hubspot, PSD adalah file yang dibuat dan disimpan di dalam Adobe Photoshop. Seperti yang kita ketahui, Adobe Photoshop merupakan salah satu tools yang populer di kalangan desainer.

Untuk membuka file PSD, kamu harus menggunakan Adobe Photoshop ataupun tools lainnya yang kompatibel seperti Premiere Pro, After Effect, dan Illustrator.

PSD sangat digunakan apabila kamu dan tim menggunakan Adobe Photoshop dan ingin berkolaborasi untuk melakukan pengeditan ataupun pengarsipan dokumen.

5. TIFF (tagged imaged file)

© Onlinetechtips.com

TIFF atau tagged imaged file adalah ekstensi gambar yang dikenal karena menggunakan kompresi lossless.

Jenis format ini juga tidak kehilangan kualitas meskipun sudah disimpan ulang dan dikompresi file aslinya. 

Dikarenakan sifatnya tersebut, TIFF tidak cocok digunakan untuk di konten web.

Pasalnya, saat meng-upload di website, otomatis akan memakan waktu lama dan berpotensi membuat situsmu berat.

6. RAW

RAW adalah jenis ekstensi file gambar yang belum diproses dan diedit sama sekali. Dalam artian lain, format ini masih menjadi file mentah.

Biasanya, saat memotret menggunakan kamera DSLR, foto yang dihasilkan masih memiliki format RAW, baik itu .raw, .cr2, atau .nef. 

Gambar RAW dinilai sangat berharga karena menangkap setiap elemen foto dan tidak kehilangan detail visual sekecil apa pun.

7. PDF (Portable Document Format)

ekstensi gambar

© Apps.apple.com

Hampir kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan ekstensi file gambar yang satu ini.

PDF biasanya digunakan untuk menyimpan dokumen yang memiliki informasi lengkap. Selain itu, file ini biasanya digunakan oleh desainer sebagai format file vektor alternatif.

8. EPS (Encapsulated PostScript)

Dikutip dari Kinsta, EPS merupakan salah satu ekstensi file gambar vektor yang digunakan untuk menyimpan ilustrasi di Adobe Illustrator maupun software desain lain seperti Corel Draw.

Hampir sama seperti SVG, EPS adalah dokumen text-based yang menguraikan bentuk dan garis dengan kode, bukan memetakan pixel dengan warna.

9. AI (Adobe Illustrator Artwork)

AI adalah format gambar secara spesifik dikembangkan oleh Adobe bukan hanya untuk menyimpan gambar namun juga proyek yang sudah dikerjakan.

Kelebihan ekstensi file gambar ini, dibandingkan PSD, adalah kamu bisa secara bebas mengubah skala AI tanpa kehilangan kualitasnya.

Namun, AI biasanya memiliki ukuran file yang besar. AI biasanya digunakan untuk menyimpan Adobe Illustrator projects.

© Kinsta.com

10. HEIF (High Efficiency Image File Format)

HEIF adalah ekstensi file gambar yang dikembangkan oleh tim MPEG Video untuk bersaing dengan JPEG.

Kualitas yang ditawarkan oleh HEIF ini 2x lipat lebih baik dari JPEG dengan besar file yang sama.

HEIF merupakan ekstensi file gambar raster berbasis pixel mapping, yang artinya kamu tidak dapat mengubah skala gambar tanpa kehilangan ukuran.

Biasanya HEIF digunakan pada perangkat smartphone jenis baru dengan penyimpanan gambarnya yang berkualitas tinggi.

Inilah 10 Macam Format Audio yang Paling Populer Saat Ini 

1. WAV

WAV

*Sumber: pngtree.com

Waveform Audio File Format atau WAV adalah sebuah format audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM pada 1991. Seperti halnya MP3, format audio ini juga digandrungi berbagai kalangan mulai biasa hingga profesional.

Dikutip dari Makeuseof bahwa banyak orang yang berasumsi semua file berformat WAV adalah file audio yang tidak terkompresi, tapi itu tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya, format audio ini wadah bagi Windows untuk berbagai format audio yang berpotensi berisi audio terkompresi.

WAV memiliki keunggulan menjadi salah satu format audio terbaik untuk mengedit audio dengan kualitas high-fidelity. Format audio yang memiliki ekstensi bernama .wav atau .wv rupanya memiliki kekurangan yaitu ukuran file sangat besar dengan maksimal ukurannya 2 GB.

2. WMA

WMA

*Sumber: https://fileinfo.com/extension/wma

WMA merupakan singkatan dari Windows Media Audio, merupakan format audio yang dirilis pertama kali pada 1999. Format audio ini telah melalui beberapa evolusi, meski tetap menggunakan nama dan ekstensi .wma.

WMA adalah format audio yang dibuat oleh Microsoft dan ditawarkan secara default oleh Windows pada program Windows Media Player. Sehingga format audio ini hanya dapat digunakan khusus bagi para pengguna Windows.

Kekurangan dari WMA yaitu tidak dapat melakukan kompresi file dengan baik, membuat file yang diproduksi tidak memiliki perbedaan dengan file orisinilnya. Demikian, ukuran file yang menggunakan format ini cukup besar.

Kendati demikian, kelebihan dari format audio ini yaitu dapat diaplikasikan pada media player lain dan memiliki dukungan pada Digital Right Management agar dijauhkan dari pembajakan.

3. PCM

PCM

*Sumber: https://www.lifewire.com/

Pulse-Code Modulation, itulah kepanjangan dari PCM. PCM merupakan salah satu format audio yang sangat sederhana.

Format audio ini merupakan representasi digital dari sinyal audio raw analog. Format audio yang mempunyai ekstensi .pcm ini memiliki sub tipe PCM yang disebut LPCM (Linear Pulse-Code Modulation).

Subtipe LPCM adalah bentuk PCM yang paling umum digunakan. Kekurangan dari format audio ini memiliki ukuran file yang cukup besar jika dibandingkan dengan MP3. Jelas, Format audio ini memiliki kelebihan yang dapat digunakan untuk format CD dan DVD.

4. AIFF

AIFF

*sumber: https://guttenmorn.onrender.com/

AIFF adalah singkatan dari Audio Interchange File Format. Mirip sebagaimana Microsoft dan IBM yang mengembangkan WAV untuk Windows, AIFF merupakan format audio yang dikembangkan oleh sistem Apple untuk Mac pada 1988.

File AIFF dapat berisi berbagai jenis format audio, misalnya versi terkompresi yang disebut AIFF-C dan versi lain yang dikenal dengan Apple Loops digunakan oleh GarageBand dan Logic Audio. Keduanya menggunakan ekstensi AIFF yang sama.

Suara yang dihasilkan sangat bagus, hal ini sekaligus menjadi kelebihan dari AIFF. Akan tetapi, format audio ini hanya dapat diputar pada sistem operasi OS di MAC dan memiliki ukuran file yang besar.

5. AAC

AAC

*Sumber: https://allantepper.com/

AAC yang merupakan singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini dikembangkan pada 1997 sebagai penerus MP3. Format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4 ini memiliki sifat Lossy Compression, sehingga tidak akan bisa mengembalikan file dengan jenis format ini ke bentuk semula lagi saat di kompresi.

Dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group, format audio ini memiliki kecepatan 128 Kbps dan sudah cukup baik digunakan untuk mendengarkan musik. Format audio ini dibuat sebagai audio Codec untuk meningkatkan kualitas format MP3.

Format audio dengan ekstensi banyak (m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac) ini membawa beberapa keunggulan di antaranya, kualitas suara yang jernih jika di bawah 16 HZ dan memiliki 48 channel. AAC adalah format audio dengan lisensi berbayar, ini menjadi salah satu kekurangannya.

6. OGG Vorbis

OGG Vorbis

*Sumber: https://en.wikipedia.org/

OGG tidak berarti apapun atau tidak memiliki kepanjangan. Format audio ini adalah wadah multimedia yang dapat menampung semua jenis format kompresi, akan tetapi paling sering digunakan untuk menyimpan file Vorbis. Dengan demikian, format ini disebut juga file OGG Vorbis.

Format audio yang pertama kali diluncurkan pada 2000 dirancang untuk streaming dan mempunyai penyimpanan yang efisien. Sayangnya, meski gratis format audio ini tidak banyak yang digunakan banyak orang dan dukungan untuk OGG masih sedikit salah satunya adalah Winamp.

Dibalik kelebihannya dalam menghemat penyimpanan memori karena kapasitas yang rendah, rupanya OGG memiliki kekurangan seperti proses kompresi suara yang tidak terlalu bagus kualitasnya. Nama ekstensi dari format audio ini adalah .ogg.

7. FLAC

FLAC

*Sumber: 2. https://laverdadnoticias.com/

Dikenalkan pada tahun 2001, FLAC atau Free Lossless Audio Codec adalah salah satu format audio yang dapat memanfaatkan file sumber asli hingga 60 persen tanpa kehilangan sedikit pun data. Hebatnya FLAC, format file audio open-source dan bebas royalti alias berlisensi gratis.

Format audio ini didukung oleh sebagian besar program dan perangkat utama dan merupakan alternatif utama MP3 untuk musik. Akan tetapi, format ini cukup membebani dari MP3, karena memiliki ruang yang lebih besar. Tidak heran, data hasil kompresi ke FLAC, kapasitasnya menjadi semakin besar.

8. ALAC

ALAC

*Sumber: https://www.theverge.com/

ALAC dikenal juga dengan Apple Lossless Audio Codec. Format audio yang dikembangkan dan diluncurkan pada 2004 ini bersifat Open Source dan sangat baik digunakan untuk kepentingan Transfer Data Audio karena teknologi kompresinya mampu meminimalkan ukuran file tanpa mengubah kualitas suara.

Sayangnya, format audio gratisan ini membutuhkan aplikasi dari pihak ketiga untuk dipakai pada perangkat selain Apple. Selain itu, tidak semua perangkat kompatibel dengan ALAC. Format audio ini memiliki ekstensi .alac.

9. MIDI

MIDI

*Sumber: https://www.sweetwater.com/

Lalu ada format audio bernama MIDI, yang diciptakan oleh perusahaan alat-alat musik elektronik berupa rangakaian spesifikasi sehingga berbagai instrumen mampu berkomunikasi. Dengan demikian, perangkat elektronik seperti Keyboard dan Komputer dapat tersinkronisasi satu sama lain.

Kelebihan dari MIDI di antaranya tidak membutuhkan spesifikasi yang kuat, ukuran file yang sangat kecil, dan jenis instrumen music dapat diubah tanpa harus direkam ulang. Sementara, kekurangannya kualitas suara instrumen musiknya tergantung dari instrumen MIDI yang digunakan.

10. MPEG Layer 3 (MP3)

MP3

*Sumber: https://www.ziknblog.com/

Ada yang belum tahu MP3? Aduh, kebangetan kalau belum kenal dengan format audio satu ini. Format sejuta umat ini merupakan format kompresi yang telah sangat baik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Format audio ini memiliki ukuran yang begitu kecil, misalnya sebuah lagu yang berdurasi tiga menit hanya memakan sekitar 3 MB. Tidak menutup kemungkinan banyak ornag yang mengunduh dan menyimpan lagu hingga ratusan bahkan ribuan dalam format MP3. Apakah Anda salah satunya?

Format yang memiliki ekstensi mp3 ini menawarkan pilihan bitrate sekitar 128, 160, 192, 256, hingga 320 Kbps. Kelebihan dari format MPEG Layer 3 yaitu kualitasnya yang sama baik dengan format CD 16-bit. Sementara, untuk kekurangan dari format audio ini kualitasnya akan berkurang jika dikompres.

Gimana? Sekarang Anda sudah pasti tahu macam-macam format audio kan? Jadi, tidak hanya MP3 saja yang dikenal dan digunakan, karena ternyata ada macam-macam format audio lainnya sesuai kebutuhan beserta kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN KELEBIHAN KEKURANGAN DAN PENEMU BAIDU